Juknis Bantuan Kuota Internet dalam Persesjen Nomor 4 Tahun 2020

Rifaus.Id - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akhirnya mengeluarkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kemdikbud (Persesjen) Nomor 4 Tahun 2020. Hal ini dilakukan untuk kelancaran proses pembelajaran jarak jauh dalam masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), maka pemerintah perlu memastikan ketersediaan paket data internet bagi pendidik dan peserta didik. 
Bahwa untuk memastikan ketersediaan paket data internet bagi pendidik dan peserta didik sebagaimana dimaksud di atas, perlu adanya bantuan kuota data internet bagi pendidik dan peserta didik dalam mendukung penerapan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 

Berikut ini rangkuman Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020;

Baca :


PEMBERI, BENTUK, DAN RINCIAN JUMLAH BANTUAN KUOTA DATA INTERNET
A. Pemberi Bantuan 
Bantuan diberikan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi melalui operator seluler. 

B. Bentuk Bantuan 
Bentuk bantuan yang diberikan berupa kuota data internet. 

C. Rincian Jumlah Bantuan Bantuan kuota data internet dibagi atas: 
1. Kuota Umum, yaitu kuota yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi; dan 
2. Kuota Belajar, yaitu kuota yang hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran, dengan daftar yang tercantum pada http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/.

PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN KUOTA DATA INTERNET 
A. Penerima Bantuan Bantuan kuota internet pendidikan diberikan kepada: 
1. peserta didik pada pendidikan anak usia dini (PAUD) dan jenjang pendidikan dasar dan menengah; 
2. pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah; 
3. mahasiswa; dan 
4. dosen. 

B. Persyaratan Penerima Bantuan 
Penerima bantuan kuota internet pendidikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. 
1. Peserta Didik pada PAUD dan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah 
a. Terdaftar di aplikasi Dapodik; dan 
b. Memiliki nomor ponsel aktif atas nama peserta didik/orang tua/anggota keluarga /wali. 

2. Pendidik pada PAUD dan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
 a. Terdaftar di aplikasi Dapodik dan berstatus aktif; dan 
b. Memiliki nomor ponsel aktif. 

3. Mahasiswa 
a. Terdaftar di aplikasi PDDikti, berstatus aktif dalam perkuliahan atau sedang double degree; 
b. Memiliki Kartu Rencana Studi pada semester berjalan; dan 
c. Memiliki nomor ponsel aktif. 

4. Dosen 
a. Terdaftar di aplikasi PDDikti dan berstatus aktif pada tahun ajaran 2020/2021; 
b. Memiliki nomor registrasi (NIDN, NIDK, atau NUP); dan 
c. Memiliki nomor ponsel aktif.

MEKANISME PENYIAPAN DATA AWAL, VERIFIKASI, DAN VALIDASI DATA NOMOR PONSEL 
A. Pendataan Awal dan Verifikasi Nomor Ponsel Peserta Didik dan Pendidik PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah 
1. Satuan Pendidikan/lembaga penyelenggara pendidikan harus mempunyai NPSN dan terdaftar di aplikasi Dapodik. 
2. Operator Satuan Pendidikan memastikan diri sudah terdaftar di Jaringan Pengelola Data Pendidikan dan Kebudayaan (http://sdm.data.kemdikbud.go.id). 
3. Operator Satuan Pendidikan menginput data nomor ponsel pendidik dan peserta didik di aplikasi Dapodik. 

B. Pendataan Awal dan Verifikasi Nomor Ponsel Mahasiswa dan Dosen 
1. Perguruan tinggi wajib terdaftar di aplikasi PDDikti (https://pddikti.kemdikbud.go.id). 
2. Pengelola PDDikti perguruan tinggi menginput data nomor ponsel mahasiswa dan dosen ke aplikasi PDDikti. 

C. Verifikasi dan Validasi Nomor Ponsel oleh Operator Seluler 
1. Pusat Data dan Teknologi Informasi mengumpulkan data nomor ponsel pendidik dan peserta didik dari aplikasi Dapodik dan PDDikti. 
2. Operator seluler menarik data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi setiap hari. 3. Variabel data yang ditarik oleh operator seluler meliputi: 
a. Peserta Didik ID sebagai kode unik peserta didik; 
b. Pendidik ID sebagai kode unik pendidik; 
c. SDM ID sebagai kode unik dosen; 
d. Jenjang Pendidikan; 
e. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN); 
f. Kode Perguruan Tinggi; 
g. Nama Sekolah; 
h. Nama Perguruan Tinggi; 
i. Provinsi; 
j. Kabupaten;
k. Kecamatan; dan 
l. Nomor Ponsel. 

4. Operator seluler melakukan verifikasi dan validasi nomor ponsel. 
5. Operator seluler mengirimkan kembali ke Pusat Data dan Teknologi Informasi hasil verifikasi dan validasi dengan kelompok sebagai berikut: 
a. nomor ponsel aktif; 
b. nomor ponsel tidak aktif; dan 
c. nomor ponsel tidak ditemukan. 

D. Penerbitan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak 
1. Untuk PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. 
a. Pusat Data dan Teknologi Informasi menyampaikan hasil verfikasi dan validasi nomor ponsel oleh operator seluler kepada Satuan Pendidikan melalui aplikasi verifikasi validasi: https://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id. 
b. Pengelola Satuan Pendidikan/kepala sekolah membuat SPTJM untuk nomor ponsel aktif. 
c. Pengelola Satuan Pendidikan/kepala sekolah mengunggah SPTJM tersebut dalam aplikasi verifikasi validasi. 
d. Operator Dinas Pendidikan memonitor Satuan Pendidikan/sekolah yang belum mengunggah SPTJM pada aplikasi verifikasi validasi dan menghimbau Satuan Pendidikan/sekolah tersebut untuk mengunggah SPTJM. 
e. Pusat Data dan Teknologi Informasi melakukan pengecekan/pemeriksaan SPTJM Satuan Pendidikan/sekolah. 

2. Untuk Satuan Pendidikan jenjang pendidikan tinggi. 
a. Pusat Data dan Teknologi Informasi menyampaikan hasil verfikasi dan validasi nomor ponsel oleh operator seluler kepada Satuan Pendidikan melalui aplikasi PDDikti: https://pddikti.kemdikbud.go.id. 
b. Pimpinan perguruan tinggi membuat SPTJM untuk nomor ponsel aktif. 
c. Pimpinan perguruan tinggi mengunggah SPTJM tersebut dalam aplikasi kuota dikti: https://kuotadikti.kemdikbud.go.id. 
d. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) memastikan kelengkapan SPTJM Perguruan Tinggi Swasta.
e. Pengelola PDDikti Pusat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memastikan kelengkapan SPTJM Perguruan Tinggi Negeri. 

E. Pemutakhiran Nomor Ponsel 
1. Untuk PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. 
a. Operator Satuan Pendidikan melakukan pemutakhiran nomor ponsel yang berubah, tidak aktif, dan tidak ditemukan melalui aplikasi verifikasi validasi: https://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id. 
b. Pengelola Satuan Pendidikan/kepala sekolah membuat SPTJM untuk nomor ponsel yang dimutakhirkan. 
c. Pengelola Satuan Pendidikan/kepala sekolah mengunggah SPTJM tersebut dalam aplikasi verifikasi validasi. 
d. Operator Dinas Pendidikan memonitor Satuan Pendidikan/sekolah yang belum mengunggah SPTJM untuk data yang dimutakhirkan dan menghimbau Satuan Pendidikan/sekolah tersebut untuk mengunggah SPTJM untuk data yang dimutakhirkan. 
e. Pusat Data dan Teknologi Informasi melakukan pengecekan/pemeriksaan SPTJM Satuan Pendidikan/sekolah untuk data yang dimutakhirkan. 

2. Untuk Satuan Pendidikan jenjang pendidikan tinggi. 
a. Pengelola PDDikti di perguruan tinggi melakukan pemutakhiran nomor ponsel yang berubah, tidak aktif, dan tidak ditemukan melalui aplikasi PDDikti: https://pddikti.kemdikbud.go.id. 
b. Pimpinan perguruan tinggi membuat SPTJM untuk nomor ponsel yang dimutakhirkan. 
c. Pimpinan perguruan tinggi mengunggah SPTJM tersebut dalam aplikasi kuota dikti: https://kuotadikti.kemdikbud.go.id. 
d. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) memastikan kelengkapan SPTJM Perguruan Tinggi Swasta untuk data yang dimutakhirkan. 
e. Pengelola PDDikti Pusat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memastikan kelengkapan SPTJM Perguruan Tinggi Negeri untuk data yang dimutakhirkan.

3.  Pengunggahan SPTJM untuk pemutakhiran nomor ponsel dapat dilakukan sampai dengan tanggal penyaluran tahap berikutnya. 
4. Nomor ponsel yang dimutakhirkan dan sudah dipertanggungjawabkan dalam SPTJM akan mulai menerima bantuan kuota data internet pada tahap penyaluran berikutnya.

Baca : Solusi Nomor HP Masuk Residu


PENYALURAN KUOTA DATA INTERNET 
Penyaluran kuota data internet dilakukan selama 4 (empat) bulan dari September sampai dengan Desember 2020 dengan jadwal sebagai berikut : 
a. Bantuan kuota data internet untuk bulan pertama 
1) tahap I pada tanggal 22 sampai 24 September 2020; dan 
2) tahap II pada tanggal 28 sampai 30 September 2020. 

b. Bantuan kuota data internet untuk bulan kedua 
1) tahap I pada tanggal 22 sampai 24 Oktober 2020; dan 
2) tahap II pada tanggal 28 sampai 30 Oktober 2020. 

c. Bantuan kuota data internet untuk bulan ketiga dan keempat dikirim bersamaan. 
1) tahap I pada tanggal 22 sampai 24 November 2020; dan 
2) tahap II pada tanggal 28 sampai 30 November 2020.



Posting Komentar

Admin infodapodik tidak bertanggungjawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak