Berkat Jamur, Petani Muda Gresik ini Kian Makmur

GRESIK - Saat musim panen padi tiba, seringkali kita jumpai yang namanya jerami. Jerami merupakan batang dan daun tanaman padi yang telah diambil buah/gabahnya, sehingga menjadi limbah pertanian terbesar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan petani. Namun, bagi Zaka Ahmad Zulfikar (26), petani muda asal Sambogunung Dukun Gresik ini, jerami justru memberikan manfaat tersendiri.

Berbekal ilmu yang diperoleh dari bangku kuliahnya, lulusan Institut Pertanian Bogor ini mulai merintis budidaya jamur menggunakan media jerami. Ia menyebutnya dengan budidaya jamur merang (jerami) dan melabeli rintisannya dengan DeJamur Farm Sambogunung.

Dipilihnya jamur merang sebagai budidayanya, karena jamur merang adalah salah satu jamur yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.

Baca : Masa Pandemi, Orderan di Pandai Besi Sambogunung Tak Lagi Menggunung

"Jamur merang ini akan terasa lezat dan gurih jika  diolah menjadi berbagai makanan, seperti pepes jamur sup jamur, cah jamur, mi ayam jamur, dan capcay," katanya, Kamis (24/12).

Selain itu, dipilihnya budidaya jamur merang, karena faktor lingkungan tempat tinggalnya berada di daerah dataran rendah dengan suhu sedikit panas. 

"Jamur merang bisa tumbuh di suhu sekitar 25, 31, 32 bahkan 35," ujarnya.

Lanjutnya, budidaya jamur di dataran rendah, tidak banyak membutuhkan biaya.  

Soal bibit jamur, Zaka mengatakan bibitnya diperoleh dari kota Malang dan Yogyakarta. 

"Lebih sering ngambil dari Jogja," terangnya.

Masih kata Zaka, jamur merang dapat dipanen dalam 12 hari setelah tebar bibit. Sekali panen, ia mendapatkan jamur sebanyak 150 hingga 200 kg.


Jamur yang telah dipanen dijual secara offline dan online, dengan harga mulai Rp 30 ribu per kg. 

"Online FB, IG, dan reseler dan tukang sayur," tutur Zaka.

Baca juga : Cita Rasa Khas Kopi di Warkop Gresik

Zaka merasa senang karena selain dapat omset yang membuatnya kini hidup lebih makmur, ia juga bisa berbagi dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya yang setiap tahunnya menimba ilmu di tempatnya.

Kesenangan Zaka semakin bertambah lantaran dapat mempromosikan budidaya jamur merangnya melalui chanel youtube Bangga Petani Muda. Ia berharap, agar semakin banyak yang terinspirasi dan mau memanfaatkan limbah pertanian sebagai media jamur merang dan semakin banyak pemuda bertani. 

"Jangan lupa like, comment, dan subsribe ya!" pesan Zaka. (Rifaus).

Posting Komentar

Admin infodapodik tidak bertanggungjawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak