Pembelajaran di Masa Pandemi Mulai Januari 2021, Mendagri : Siapkan, Agar Tidak Jadi Cluster Baru

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa Kemendagri mendukung proses belajar-mengajar tatap muka, namun perlu dipersiapkan langkah-langkah precaution atau antisipasi agar proses pembelajaran tatap muka tidak menjadi klaster baru di lingkungan pendidikan. Hal itu disampaikan Tito saat menjadi pemateri dalam acara Pengumuman Surat Keputusan Bersama Empat Menteri (Mendagri, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19 melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI, Jumat (20/11/2020).

"Perlu antisipasi kesiapan, agar tatap  muka tidak menjadi cluster baru di lingkungan pendidikan, termasuk lingkungan keagamaan,” kata Tito. 

Foto : Mendagri saat menjadi pemateri kegiatan SKB

Menurut mantan Kapolri ini, arahan-arahan yang telah tercantum dalam SKB akan sangat membantu sekolah menghadapi proses belajar mengajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19. 

Baca : Tingkatkan Disiplin Guru, Dispendik Integrasikan Finger Print dengan Aplikasi PD Seru

Apabila SKB dapat dikoordinasikan dan disosialisasikan dengan baik, ia berharap ada dukungan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), serta Humas dari setiap daerah untuk mengedukasi orang tua sehingga anak-anaknya melakukan proteksi diri. Misalkan, menggunakan masker, hand sanitizer dan lain-lain.

“Kami kira sudah baik, dan ini perlu ada langkah-langkah untuk meyakinkan bahwa langkah-langkah tersebut dilaksanakan dan diikuti, ini memerlukan koordinasi dan sosialisasi,” imbuhnya.

Mendagri kembali mengingatkan bahwa potensi penularan yang mesti diwaspadai tidak hanya di dalam lingkungan pendidikan sekolah atau pesantren tetapi di lingkungan luar sekolah. Ia mengaku mendapatkan data dari Jerman, Hamburg, dan Channel News Asia (CNA) pada hari ini bahwa dari 472 sekolah yang aktif bertatap muka, 171 sekolah terinfeksi.

Kemudian, 78% dari 372 anak-anak yang terinfeksi pada saat masa summer (musim panas) dan autumn (musim gugur) tertular di luar sekolah.

Baca : Sekolah Tatap Muka Diizinkan Januari 2021, ini kata Mendikbud 

“Kami baru saja membaca data dari Jerman, dari Hamburg, itu menyampaikan bahwa di CNA hari ini, most children caught Covid-19 outside school,” katanya.

Mendagri juga meminta dukungan dari Dinas Perhubungan dan stakeholder terkait untuk mengupayakan keamanan pada sistem transportasi yang menjadi alat mobilisasi anak-anak ke sekolah, dengan membuat aturan jelas tentang penerapan prokes yang ketat. Karena, menurutnya, akan terjadi lonjakan jumlah penumpang dari anak-anak sekolah apabila sudah aktif belajar tatap muka.

“Kita juga perlu melakukan precaution/langkah langkah antisipatif agar anak-anak kita dengan adanya tatap muka mereka akan melakukan mobilitas dari rumah, yang tadinya belajar dari rumah mereka harus bergerak menuju sekolah,” tuturnya.

Lanjutnya, peran orang tua sangat penting agar anak begitu berangkat menggunakan masker dan hand sanitaiser. Di sekolah perlu juga menghindari kegiatan kerumunan misal ekstrakurikuler, olahraga, kesenian, upacara-upacara. "Jangan sampai terjadi kerumunan, tidak bisa menjaga jarak," katanya.

Posting Komentar

Admin infodapodik tidak bertanggungjawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak