Berdasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan telah mengenalkan empat ‘olah’ yang diperlukan dalam
kehidupan, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa.
Keempatnya diperlukan untuk membangun kerja sama dan gotong royong
yang baik.
Olah hati merupakan karakter yang cinta damai serta kehidupan yang harmonis.
Suka membantu teman, bersikap positif, dan pandai bersyukur menjadi ciri
karakter ini. Karakter ini berhubungan dengan ranah spiritual. Menurut konsep
karakter holistik, olah hati dapat disebut sebagai karakter biru.
Olah hati atau karakter biru dimiliki semua orang. Namun ada orang yang bercenderungan berkarakter biru disebut tipe plegmatis dalam psikologi, yang juga selaras dengan kecakapan kultural-spiritual. Olah hati atau karakter biru membuat mudah kerja sama dan gotong royong.
Olah hati atau karakter biru dimiliki semua orang. Namun ada orang yang bercenderungan berkarakter biru disebut tipe plegmatis dalam psikologi, yang juga selaras dengan kecakapan kultural-spiritual. Olah hati atau karakter biru membuat mudah kerja sama dan gotong royong.
Olah pikir merupakan karakter
yang penuh pertimbangan, hati-hati, serta teliti. Inilah karakter
yang berusaha meraih kesempurnaan baik berdasarkan kebenaran
keagama an, ilmu, maupun norma-norma dengan menggunakan kecer dasan berpikir. Bercita-cita dan
berencana juga menjadi ciri karakter ini. Menurut konsep karakter
holistik, olah pikir dapat disebut
sebagai karakter hijau.
Ada orang yang cenderung berkarakter hijau, meskipun karakter ini
dimiliki semua orang. Orang yang cenderung berkarakter hijau disebut tipe
melankolis dalam psikologi, yang juga selaras dengan kecakapan intelektual.
Olah pikir atau karakter hijau membuat kerja sama dan gotong royong lebih
terencana.
3. Olah Raga (Karakter Kuning)
Olah raga bukan hanya olah fisik melainkan juga merupakan karakter tekun dan disiplin yang biasanya dipunyai oleh para olahragawan. Inilah karakter yang teguh dan bermental kuat. Bekerja keras serta fokus pada tujuan juga menjadi ciri karakter ini. Menurut konsep karakter holistik, olah raga dapat disebut sebagai karakter kuning. Setiap orang pada dasarnya memiliki karakter kuning, walaupun ada orang tertentu yang kuat dalam karakter ini. Orang yanag cenderung berkarakter kuning disebut tipe koleris dalam psikologi, yang juga selaras dengan kecakapan mental-isikal. Olah raga atau karakter kuning membuat kerja sama dan gotong royong lebih berhasil.
Olah raga bukan hanya olah fisik melainkan juga merupakan karakter tekun dan disiplin yang biasanya dipunyai oleh para olahragawan. Inilah karakter yang teguh dan bermental kuat. Bekerja keras serta fokus pada tujuan juga menjadi ciri karakter ini. Menurut konsep karakter holistik, olah raga dapat disebut sebagai karakter kuning. Setiap orang pada dasarnya memiliki karakter kuning, walaupun ada orang tertentu yang kuat dalam karakter ini. Orang yanag cenderung berkarakter kuning disebut tipe koleris dalam psikologi, yang juga selaras dengan kecakapan mental-isikal. Olah raga atau karakter kuning membuat kerja sama dan gotong royong lebih berhasil.
4. Olah Rasa dan Karsa (Karakter Merah)
Olah rasa dan karsa merupakan karakter yang komunikatif, kreatif, serta antusias atau bersemangat. Pandai bergaul, bermasyarakat dan menggalang kerja sama juga menjadi ciri karakter ini. Menurut konsep karakter holistik, olah rasa dan karsa dapat disebut sebagai karakter merah. Karakter merah dimiliki setiap orang. Namun memang ada orang yang cenderung lebih berkarakter merah. Orang seperti itu disebut tipe sanguinis dalam psikologi, yang juga selaras dengan kecakapan emosi-sosial. Olah rasa dan karsa atau karakter merah membuat kerja sama dan gotong royong lebih bersemangat dan kreatif.
Olah rasa dan karsa merupakan karakter yang komunikatif, kreatif, serta antusias atau bersemangat. Pandai bergaul, bermasyarakat dan menggalang kerja sama juga menjadi ciri karakter ini. Menurut konsep karakter holistik, olah rasa dan karsa dapat disebut sebagai karakter merah. Karakter merah dimiliki setiap orang. Namun memang ada orang yang cenderung lebih berkarakter merah. Orang seperti itu disebut tipe sanguinis dalam psikologi, yang juga selaras dengan kecakapan emosi-sosial. Olah rasa dan karsa atau karakter merah membuat kerja sama dan gotong royong lebih bersemangat dan kreatif.
_____
Diolah dari Buku Kemdikbud
_
Tags
ppkn