Kunci Sukses Ujian ASN PPPK; Mencoba Berbagi Pengalaman

Tak pernah terbayangkan di benak penulis untuk berkecimpung di dunia pendidikan, itu jauh dari ekspektasi. Karena sejatinya, bekerja di dunia jurnalistik adalah impian penulis. Tapi apalah daya, penulis harus mengalir mengikuti gelombang takdir. 

Berkecimpung di dunia pendidikan dengan memberi sentuhan warna jurnalistik, kan bisa?! Paling tidak, misal dengan mewartakan sesuatu yang bermanfaat, yang tengah terjadi di dunia pendidikan itu. Seperti yang penulis lakoni dalam berbagai media. Mewartakan pendidikan di media siber, antara lain Gresik Pos, BN News, Jurnal Pos, dan masih banyak lagi.

Maka, menggabungkan keduanya baik dunia pendidikan dan jurnalistik itu bakalan enjoy.

---------

Menjadi ASN PPPK mungkinkah impian kita? Jika iya, maka mewujudkan impian itu perlu dan harus dengan sedikit demi sedikit belajar dan berlatih, memperbanyak khazanah keilmuan disertai berdoa kepada Allah SWT. Kuncinya, berusaha dan berdoa.

Hal ini pernah penulis praktikan saat mengikuti seleksi ASN PPPK Guru tahap 1 tahun 2021.  Kesabaran selama masa pengabdian di sekolah negeri, akhirnya terjawab dengan memperoleh predikat lulus P1. 

Di dalam tulisan ini, penulis bukan ingin menggurui siapa pun, hanya sekadar menuangkan pengalaman-pengalaman selama mengikuti seleksi ASN.

Seperti yang pernah penulis uraikan di atas, kunci utama di dalam seleksi ASN ini adalah berusaha (belajar) dan berdoa. 


Mencari Literatur

Usaha penulis antara lain mencari literatur-literatur yang berhubungan dengan kompetensi teknis, sosio kultural, manajeman, dan wawancara.

Literatur itu penulis dapatkan secara online melalui blog, website, dan youtube. Secara offline, dengan dibantu petugas perpustakaan, penulis memperoleh buku melalui perpustakaan sekolah.

 

Mempelajari Literatur

Dari internet inilah, penulis mendownload modul calon guru PPPK dan mencetak modul tersebut. Selain itu, sambil santui menonton di kanal youtube yang membahas soal-soal PPPK PPKN. Kebetulan penulis S1 PPKn, maka yang penulis pelajari dan simak adalah kompetensi teknis PPKn jenjang SMP.


Berdoa pada Yang Maha Kuasa

Usaha tanpa doa adalah sombong. Doa tanpa usaha adalah sia-sia. Tak perlu membayar mahal, pergi ke seorang dukun, agar diberikan mantra dan jimat.

Berdoalah dan tunaikan shalat hajat. Shalat hajat dikerjakan untuk, misal ingin sukses dalam karier menuju ASN. Sangat besar keutamaan shalat hajat, bahkan di dalam hadis itu ditekankan bahwa Allah akan mengabulkan permintaan hamba-Nya, baik cepat atau lambat.


Jelang Ujian

Saat segala persiapan sudah terpenuhi, sebelum melangkah untuk berangkat ujian, maka pamit orang-orang terdekat. Orang tua, mertua, istri dan semuanya diminta doa-doanya agar dimudahkan ujian, dan diluluskan Allah SWT.

Tenangkan diri saat ujian, karena dengan tenang mengerjakan soal-soal menjadi mudah.


Pasca Ujian 

Teruslah berdoa atas sesuatu yang pernah kita lakukan agar dikabulkan. Tak perlu sombong saat lulus, jangan bersedih saat gagal. Kembalikan pada Allah, karena semuanya adalah skenario-Nya.

__

Rifaus El-Shahrukhany 

Posting Komentar

Admin infodapodik tidak bertanggungjawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak