Dorong Perkaya Ilmu, Kepala UPT SMP Negeri 32 Gresik Sampaikan Sejarah Guru

Gresik - Kepala UPT SMP Negeri 32 Gresik Shoffan Al-Qusyairy, dalam amanatnya sebagai pembina upacara pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang dilaksanakan di lapangan sekolah, Kamis (25/11/2021), menjelaskan sejarah singkat dimulainya persatuan guru  

Disampaikan Shoffan demikian, karena dirinya berharap warga sekolah dapat memperkaya khazanah ilmu khususnya sejarah kehadiran persatuan guru.  

Shoffan memulai penjelasannya, di zaman pemerintah Belanda, Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tepatnya tahun 1932 diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini tentu mengejutkan pemerintah Belanda dikarenakan ada kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi Belanda. 

https://infodapodik.blogspot.com/2021/11/Di Hari Guru Kepala Sekolah ini Sampaikan Sejarah Hari Guru.html
Foto : Upacara Hari Guru Nasional berlangsung khidmat

"Dari pemerintah Belanda beralih ke Jepang semua organisasi dilarang, sekolah ditutup dan PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitasnya. Akan tetapi, berkat semangat proklamasi itulah kemudian mendorong penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia di Surakarta pada tanggal 24 hingga 25 November 1945, " katanya.


Baca juga :

Di dalam kongres ini, mereka sepakat menghapus segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku. Lalu, pada 25 November 1945, kongres juga sepakat untuk mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. 

Masih kata Shoffan, sejak Kongres Guru Indonesia, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah PGRI. "Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional untuk menghormati perjuangan para guru," ujarnya.

Shoffan juga menyelipkan pitutur agar warga sekolah selalu menaati peraturan yang ada, di mana pun dan kapan pun. "Jadilah orang yang bisa menaati peraturan yang ada baik di sekolah atau di lingkungan masyarakat," kata Shoffan.

Setelah upacara selesai, dilanjut dengan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

____
Rifaus El-Shahrukhany

Posting Komentar

Admin infodapodik tidak bertanggungjawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak