Keragaman Budaya Mapel Pendidikan Pancasila SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Keragaman budaya Indonesia antara lain adalah kesenian, arsitektur, hingga tradisi dan upacara. 

1. Lagu Daerah 

Salah satu bentuk kesenian daerah yang mudah ditandai adalah seni suara serta musik. Setiap daerah memiliki lagu daerahnya masing-masing. Maka di Indonesia terdapat ratusan lagu daerah yang kalau dipelajari tidak akan segera habis. Beberapa lagu daerah bahkan terkenal secara nasional. 

Contohnya : 
Dari Sumatera
Bungong Jeumpa dari Aceh, 
Sinanggar Tulo dari Tapanuli, 
Kampung Nan Jauh di Mato dari Minang 
Lancang Kuning dari Melayu. 

Dari Pulau Jawa 
Kicir-Kicir dari Betawi, 
Bubuy Bulan dari Sunda, 
Lir Ilir dari Jawa, 
Tanduk Majeng dari Madura. 

Dari Kalimantan 
Ampar-Ampar Pisang, 

Dari Bali 
Janger, dari Nusa Tenggara antara lain lagu Bolelebo. 

Dari Sulawesi 
Angin Mamiri dari daerah Bugis 
O Ina Ni Keke dari Minahasa 
Orang Indonesia umumnya juga mengenal lagu Ambon Manise dari Ambon, serta Yamko Rambe Yamko dari Papua. 

Beriringan dengan lagu daerah, terdapat alat-alat musik tradisional. Ada alat musik gordang dan serunai di Sumatra, angklung di Jawa Barat, gamelan di Jawa dan Bali, sape’ di Kalimantan, kolintang di Sulawesi, sasando di Nusa Tenggara, hingga tifa di Papua dan Maluku.


2. Tarian Daerah
 
Salah satu tarian daerah di Indonesia yang paling terkenal di dunia adalah tari Saman dari Aceh. 

Tor-tor dari Batak, 
Serampang Dua Belas dari Melayu, 
Tari Piring dari Minang, 
Jaipong dari Sunda, 
Serimpi dari Jawa, 
Pendet dari Bali, 
Ajat Temui Datai dari Kalimantan, 
Pakarena dari Sulawesi, 
Cakalele dari Maluku, 
Tari Cendrawasih dari Papua. 

Selain itu, Papua juga menyumbang lagu dan tari Sajojo. Ini salah satu tarian yang sangat sering dipakai untuk senam pagi bersama-sama di seluruh Indonesia. Tari daerah lain yang juga terkenal untuk dipakai senam pagi adalah lagu dan tari Maumere dari Nusa Tenggara. 

3. Tradisi dan Upacara 
Sangat banyak tradisi dan upacara di Indonesia, mulai dari Papua hingga Aceh. 
Salah satu upacara yang terkenal di Papua adalah upacara bakar batu.
Suku Dayak mengenal upacara Tiwah, 
masyarakat Bali melakukan upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. 
Suku Toraja di Sulawesi melakukan upacara Rambu Solo untuk mengantarkan jenazah. Jenazah bukan dikubur tapi disimpan dalam gua di dinding tebing yang tinggi. 
Di Madura ada tradisi balapan sapi yang disebut Karapan, 
Di Sumatra mengenal budaya balap perahu di sungai dalam tradisi Pacu Jalur. 
Di Pulau Nias ada tradisi berabad-abad berupa lompat batu. 
Di Kalimantan, tepatnya di Banjarmasin terdapat pasar terapung. 
Tradisi Bambu Gila di Maluku
Mencari cacing laut dalam tradisi Bau Nyale di Lombok, 
Upacara Pasola di Sumba, 
Kesodo di masyarakat Tengger Jawa Timur, 
Sekaten di Solo dan Yogya, 
Upacara Tabuik di Minang. 

 

Tulisan Terkait :
_

4. Rumah dan Kampung Adat
Keragaman rumah serta kampung adat juga menunjukkan kebinekaan Indonesia. Rumah adat di tiga pulau besar yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi umumnya merupakan rumah panggung. Lantainya tidak di tanah, melainkan berupa panggung dari kayu untuk berjaga-jaga dari ancaman banjir dan kemungkinan serangan binatang buas.

Di Sumatra : Rumah adat Krong Bade, Rumah Bolon, Rumah Gadang, dan Rumah Limas 
Di Kalimantan : Rumah Panjang, Rumah Betang, Rumah Lamin dan Rumah Banjar. 
Di Sulawesi : Rumah Balla dan Rumah Walewangko 

Di beberapa daerah, terdapat rumah adat dengan tiang pendek seperti di Maluku, Sunda, hingga Nusa Tenggara. Sedangkan rumah adat berlantai di tanah terdapat di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan 

Di Jawa : Rumah Joglo 
Di Lombok : Bale Tani di Lombok 
Di Maluku : Rumah Sasadu 
Di Papua : Rumah Honai serta Ebeai di kawasan pegunungan. 
Di Nusa Tenggara : Rumah Musalaki serta Mbaru Niang. Rumah ada Mbaru Niang beratap kerucut meninggi, antara lain terdapat di kampung adat Wae Rebo Flores. 

Kampung Naga Jawa Barat, Desa Sade Lombok, Bawomataluo Nias, Ragi Hotang Pulau Samosir, hingga Kete Kesu di Toraja. 

Di Kete Kesu terdapat rumah adat yang menarik perhatian banyak wisatawan, yaitu Rumah Tongkonan. Atapnya meniru bentuk tanduk kerbau. Atap rumah adat yang juga meniru bentuk tanduk kerbau lainnya adalah Rumah Gadang Minang. Sedangkan tanduk-tanduk kerbau sebenarnya dipakai buat penghias rumah-rumah adat Sumba.

Posting Komentar

Admin infodapodik tidak bertanggungjawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak