UPT SD Negeri 292 Gresik Sosialisasikan Profil Pelajar Pancasila pada Wali Siswa


Gresik - Pembagian rapor semester ganjil di  UPT SD Negeri 292 Gresik berbeda dengan tahun lalu. Pasalnya, pada pembagian rapor yang digelar di Tapos Tiremenggal Dukun Gresik itu diisi dengan Sosialisasi Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila.


Di hadapan para wali murid, Kepala UPT SD Negeri 292 Gresik Nur Cholis menyampaikan Profil Pelajar Pancasila. Ia membeberkan, UPT SD Negeri 292 Gresik telah lolos sebagai Sekolah Penggerak Kemendikbud tahap pertama setelah menyelesaikan berbagai tahapan. 


Dengan ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak, maka sekolah ini harus mensosialisasikan Profil Pelajar Pancasila kepada warga sekolah, diantaranya kepada para wali siswa.


Kata Nur Cholis, pendidikan yang baik akan menjadikan negara berbudaya serta mempunyai peradaban baik di masa depan dengan harapan peserta didik tertanamkan budi pekerti dan meningkatkan daya nalar kritis. Dengan begitu siswa dapat mengimplementasikan apa yang mereka pelajari selama di bangku sekolah dalam kehidupan sehari-hari, agar mereka dapat merasakan manfaatnya untuk diri sendiri maupun lingkungan.


Sambung Nur Cholis, Profil Pelajar Pancasila menekankan pada pendidikan karakter.


"Pelajar Pancasila itu wujud pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," ujarnya Senin (21/12/2021).


Nur Cholis menambahkan, enam ciri utamanya Pelajar Pancasila itu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.


Lebih lanjut Nur Cholis menguraikan tentang hal tersebut. Siswa dikatakan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah siswa yang  mempunyai akhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

 

Tulisan Terkait :

_

Berkebinekaan Global, kata Nur Clolis, siswa diharapkan dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. 


Untuk gotong rotong, maksudnya siswa harus memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dan siswa mandiri itu yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.


Sedangkan, siswa yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.


Sementara itu, siswa yang kreatif itu mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.


Harapan Nur Cholis, usai disosialisasikan Pelajar Pancasila, wali siswa memahami dan mendukung sekolah untuk melaksanakan program-program sebagai Sekolah Penggerak.


Dalam kesempatan tersebut, Nur Cholis juga mengucapkan terima kasih kepada wali siswa, meski tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing masih dapat menyempatkan diri untuk menghadiri pembagian rapor dan sosialisasi.

(*Rifaus)

Posting Komentar

Admin infodapodik tidak bertanggungjawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak