Jakarta,
Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies
Baswedan dan segenap keluarga besar Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan duka yang mendalam atas wafatnya
pencipta lagu Hymne Guru, Sartono. Mendikbud mengatakan, lagu Hymne Guru
yang diciptakan almarhum Sartono menginspirasi banyak orang untuk
memuliakan guru.
"Pak Sartono dengan lagu gubahannya, Hyme Guru, membuat banyak orang
terinspirasi untuk tidak saja menghormati guru-guru kita, tetapi juga
memuliakan para guru. Kita semua kehilangan beliau. Saya menyampaikan
duka cita yang mendalam, semoga jasa dan amal almarhum dicatat sebagai
amal kebaikan oleh Tuhan,” kata Mendikbud Anies Baswedan di Jakarta,
Minggu (1/11/2015).
Sartono meninggal di usia 79 tahun pada hari ini, Minggu (1/11/2015) di
Ngawi, Jawa Timur. Ia mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Madiun, Jawa Timur, sekitar pukul 12.40 WIB karena
mengalami komplikasi, di antaranya gejala stroke, jantung, kencing
manis, dan penyumbatan pembuluh darah di otak.
Saat Sartono masuk rumah sakit, Mendikbud Anies Baswedan yang sedang
berada di Jambi dan Palembang dalam kunjungan ke sekolah-sekolah di
daerah terpapar kabut asap, mengutus Inspektorat Jenderal Kemendikbud
Daryanto untuk membesuk dan membantu keluarga. Irjen Kemendikbud
Daryanto membesuk Sartono di RSUD Madiun pada Sabtu (31/10/2015).
Istri Sartono, Ignatia Damijati menuturkan, Sartono mulai menunjukkan
tanda-tanda sakit pada Sabtu (17/10/2015). Saat itu suaminya tidak mau
makan dan merasakan sakit pada lengan kirinya. Dua hari sebelumnya,
Sartono terjatuh dari ranjang tempat tidur. Kemudian sejak Jumat
(30/10/2015), ia mengalami koma, hingga refleks nyeri, kedipan mata
serta komunikasi pada organ tubuh tidak lagi bisa dilakukan. Sartono
juga tidak bisa makan atau minum, sehingga pihak RSUD Madiun memasukkan
nutrisi langsung ke perut pasien dengan menggunakan slang. Sartono dan
istrinya tinggal di Jalan Halmahera, Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo,
Kota Madiun.
Lagu Hymne Guru ditetapkan pemerintah sebagai lagu wajib nasional pada
tahun 1980. Bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional pada
tahun 1980, Sartono mengikuti lomba mencipta lagu tentang pendidikan.
Dari ratusan peserta, lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa"
ciptaannya, berhasil menjadi pemenang.
Selain lagu "Hymne Guru", Sartono juga menciptakan delapan buah lagu
bertema pendidikan lainnya. Perhatiannya terhadap dunia pendidikan
membuahkan penghargaan pada tahun 2000 dari Menteri Pendidikan Nasional
(Mendiknas) saat itu, Yahya Muhaimin. Kemudian pada tahun 2005,
penghargaan juga diberikan Bambang Soedibyo selaku Mendiknas saat itu.
(Desliana Maulipaksi/ Diolah dari berbagai sumber)
Sumber : klik di sini
Tags
guru